1566
1562
1561
1560
1559
1557
1556
1555
1256
1089

the Map is Not Terrytory

Avatar yafiz

Untuk memahami cara kerja model NLP dalam membantu seseorang dalam rangka memberdayakan dirinya dan orang lain, di dalam NLP ada yang disebut PRESUPOSISI. Presuposisi bisa jadi mirip dengan asumsi, prinsip, atau basic belief yang mengandung nilai-nilai positif, yang bila dihayati dan 'diamalkan' akan sangat powerful dampaknya pada eksistensi seseorang.

Ada banyak sekali presuposisi dalam NLP. Salah satunya adalah The Map is not terrytory. Betapa dalamnya makna presuposisi yang satu ini. Untuk memahaminya, ada baiknya Anda membaca tuntas cerita inspiratif berikut ini. Baru di akhir nanti Anda beri pemahaman sendiri, syukur-syukur, bisa membuat Anda berubah seketika! Okelah, langsung saja nikmati kisah inspiratif berikut.

 

Eh, tunggu dulu, mungkin Anda perlu siapkan sapu tangan atau tisu yang cukup. :D

 

Di tengah samudera yang luas.. Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju ke sekoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada satu tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum sekoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.

Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?” Sebagian besar murid-murid itu menjawab, “Aku benci kamu!” “Kamu egois!” “Nggak tau malu!” Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja.

Guru itu lalu meminta murid yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, “Tolong jaga anak kita baik-baik”. Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?” Murid itu menggeleng. “Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis”. Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, “Jawaban ini benar.” Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendiri. 

Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orang tuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, disaat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dia menulis dibuku harian itu, “Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya dibawah sana”. Cerita itu selesai.

Dan seluruh kelas pun terdiam. guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan didunia ini tidak sesederhana yang sering kita pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan dibaliknya yang kadang sulit dimengerti. Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.

- Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka lebih menghargai hubungan daripada uang.

-Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.

-Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.

-Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.

Nah, perlukah saya jelaskan lagi apa itu The Map is not terrytory? Atau Anda tidak perlu penjelasan, karena sudah ingin berubah, atau langsung berubah SEKARANG?

Terima kasih, semoga bermanfaat.

Komentar

Avatar Astri

Ceritanya sangat inspiratif sekali pak yafiz yesyes

Terkadang memang banyak orang yang men-judge orang lain hanya berdasarkan perspektif pribadi mereka, tanpa mengetahui dan mengerti kondisi apa yang dialami orang lain tersebut.

Stop judging others when we know nothing about their condition, their worries, their problem, or even their fearness. Because everyone we meet is fighting a battle we know nothing about. Be kind always. 

Avatar yafiz

Pagi bu Astri! Most of Good comment. I agreed with your statement. Ujar urang pahuluan itu, don't judge the book from it cover. Orang bijak menilai org lain tidak dari sekedar melihat fakta yang 'nampak' yang membungkus 'isi'. Oleh karena itu orang bijak tidak gampang menjatuhkan judgement pada seseorang atau sesuatu peristiwa.
Khususnya terhadap sesama makhluk Tuhan, akan sangat bijaksana jika kita melihat sesuatu itu dg filosofi 'every behavior has a positive intension". (salah satu presuposisi lainnya dlm NLP). Bahwa, di setiap perilaku selalu ada sesuatu yang positif. Dalam bahasa pahuluannya, selalu ada hal baik, atau selalu ada hikmahnya.
Begitu dech kira-kira.
Good day!

Halaman-halaman

Patner & Sponsor

Siapa yang online

There are currently 0 users online.

Temukan di FB

Contact us

STIE Kayutangi

Jl. Brigjend H. Hasan Basry No. 9-11
Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Tel     : (0511) 3304652
Fax     : (0511) 3305238
email : it@stiei-kayutangi-bjm.ac.id

Education - This is a contributing Drupal Theme
Design by WeebPal.