Lokakarya Kurikulum Berbasis KKNI

Dalam upaya meningkatkan kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan Perpres No 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang menjadi acuan dalam penyusunan capaian pembelajaran lulusan dari setiap jenjang pendidikan secara nasional. Terbitnya peraturan ini berdampak pada kurikulum dan pengelolaan disetiap program studi. Kurikulum yang semula mengacu pada pencapaian kompetensi berubah menjadi capaian pembelajaran (learning outcomes).

Secara ringkas, KKNI terdiri dari 9 level kualifikasi akademik. Level 6 setara dengan lulusan sarjana, sedangkan level 8 setara dengan lulusan magister. Dengan adanya KKNI ini diharapkan akan mengubah cara melihat kompetensi seseorang, tidak lagi semaja ijazah tapi dengan melihat kepada kerangka kualifikasi yang disepakati secara nasional sebagai dasar pengakuan terhadap hasil pendidikan seseorang secara luas (formal dan non formal).

Pelaksanaan KKNI melalui beberapa tahapan yaitu melalui Penetapan Profil Kelulusan; Merumuskan Learning Outcomes; Merumuskan Kompetensi Bahan Kajian; Pemetaan LO Bahan Kajian; Pengemasan Matakuliah; Penyusunan Kerangka Kurikulum; dan Penyusunan Rencana Perkuliahan. 

Dalam rangka penyesuaian Kurikulum STIE Indonesia Banjarmasin menuju basis KKNI, maka pada 27 - 28 Desember 2016 lalu, STIE Indonesia Banjarmasin mengadakan Lokakarya Kurikulum Berbasis KKNI. Acara ini dihadiri oleh sivitas akademika STIE Indonesia Banjarmasin dan para stakeholders, seperti Koordinator Kopertis Wilayah XI, Pimpinan OJK Wilayah Kalimantan Selatan, Ketua Ombudsman Kalimantan Selatan, Ketua IKPI Kalimantan Selatan, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Perwakilan dari Bank Kalsel, dan lain-lain. Acara ini secara langsung dibuka oleh Koordinator Kopertis Wilayah XI, Prof. Dr. Ir. H. Idiannor Mahyudin, M.Si..

Pada hari pertama lokakarya ini diberikan materi terkait dengan kurikulum berbasis KKNI oleh narasumber Dr. Prihat Assih, M.Si., Ak., dari Universitas Merdeka Malang dan Dr. H. Oyong Lisa, S.E., M.M., CMA, Ak., CA, CIBA, CBV., dari STIE Widyagama Lumajang. Setelah pemberian materi oleh narasumber, dibuka forum diskusi dengan para stakeholders. Dalam diskusi ini, STIE Indonesia Banjarmasin banyak mendapatkan masukan dari para stakeholders terkait dengan profil lulusan yang sesuai dengan dunia kerja.

Hari kedua lokakarya diikuti oleh seluruh pengajar STIE Indonesia Banjarmasin. Acara ini dimulai dengan pengarahan dari Ketua dan Waket I terkait revisi kurikulum yang akan dilakukan STIE Indonesia Banjarmasin. Setelah itu, peserta lokakarya dibagi berdasarkan program studi masing-masing untuk melakukan focus group discussion guna membahas pengembangan kurikulum mulai dari profil lulusan, capaian pembelajaran, hingga dengan pengemasan mata kuliah.

Melalui Lokakarya Kurikulum Berbasis KKNI diharapkan bisa meningkatkan kualitas lulusan STIE Indonesia Banjarmasin.

Dokumentasi :